Ibnu Mas'ud Beberkan Kunci Sukses Penyusunan Laporan Komprehensif

MANOKWARI, BAWASLU - Penyusunan laporan komprehensif hasil pengawasan Pemilu Bawaslu Kabupaten/Kota se-Papua Barat telah direview, menindaklanjuti Surat Edaran Bawaslu RI Nomor 0303/K.Bawaslu/TU.00.01/VII/2019.

Hasilnya, Papua Barat masuk kategori cukup memuaskan, dengan penilaian tertinggi untuk Kabupaten Teluk Bintuni 82,50 dan terendah dari Kabupaten Pegunungan Arfak 47,50.

Sementara untuk kabupaten lain, nilainya di atas 50 dengan meninggalkan catatan-catatan yang harus ditelaah dan diperbaiki bersama.

Menanggapi itu, ketua Bawaslu Papua Barat Ibnu Mas'ud meminta kepada ketua dan anggota Bawaslu Kabupaten/Kota untuk serius memperbaiki laporan tersebut.

Skor laporan yang paling tinggi adalah Teluk Bintuni, Kota Sorong dan Manokwari Selatan. Paling rendah Pegaf. Karena itu, hasil ini harus menjadi perhatian bersama," beber Ibnu Mas'ud saat membuka kegiatan Rakor Review Perbaikan Laporan Komprehensif di Manokwari, Kamis (5/9/2019).

Ibnu menegaskan, terkait penyusunan laporan komprehensif, pada prinsipnya adalah menjadi pekerjaan yang seharusnya tidak menyita waktu dan menjadi beban apabila dikerjakan tepat waktu.

Menurutnya, semua pekerjaan (laporan) dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu apabila ada sikap (disiplin).

"Ini yang ingin saya ingatkan, karena ironis ada yang masih belum hadir pada kesempatan ini.
Saya minta ke depannya, diperketat terkait kehadiran dan sebagainya," tegasnya.

Ia lalu mengingatkan, apabila ada ketua atau anggota yang tidak bisa hadir dalam kegiatan,
sebelumnya harus menyurati.

"Karena kegiatan pembukaan harus hadir tepat waktu, dan mengunakan batik lengan panjang. Hal ini telah disampaikan berulang kali. Harus menjadi perhatian bersama," sambungnya.

Sementara, anggota Bawaslu Papua Barat, Marlenny Momot menegaskan agar Bawaslu Kabupaten/Kota memperhatikan dengan baik review perbaikan laporan komprehensif.

Dengan standar penilaian yang telah diketahui bersama, perbaikan laporan komprehensif harus memenuhi sistematika dengan mengacu kepada Surat Edaran.

"Kewajiban kita adalah memperbaiki laporan ini dengan memperhatikan sistematika penulisan, data yang belum akurat, atau yang masih copy paste, supaya menjadi perhatian bersama," ingatnya. (bpb)