Lompat ke isi utama

Berita

Rahmat Bagja : Yang Perlu Diawasi Bukan Quick Count, Tapi Penghitungan Manual!

\n

Jawa Barat, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja meminta masyarakat tak perlu meributkan hasil hitung cepat atau quick count\n Pemilu 2019 oleh sejumlah lembaga survei. Alih-alih hanya membuat \ngaduh, dia menyarankan masyarakat agar mengawasi rekapitulasi \npenghitungan suara dari tingkat TPS hingga Provinsi.

\n\n\n\n

Meski begitu Bagja menuturkan, Bawaslu sebagai lembaga pengawas \nPemilu mempersilakan masyarakat dan peserta Pemilu mempercayai hasil \nquick count. Hanya saja, menurutnya hasil yang resmi tetap mengacu pada \npenghitungan manual Komisi Pemilihan Umum (KPU).

\n\n\n\n

Nah bagi yang tidak puas quick count silakan awasi di kabupaten kota sekarang. Ini yang perlu diawasi, bukan quick count\n yang diawasi. Tapi penghitungan yang jelas ini di TPS, kecamatan, \nkabupaten kota, provinsi," cetusnya saat melakukan pemantauan di Cianjur\n Jawa Barat, Sabtu (20/4/2019).

\n\n\n\n

Bagja menegaskan, jajaran pengawas Pemilu di daerah juga bakal \nmengawal proses rekapitulasi secara masiv. Bahkan, ia tak ragu untuk \nmenegur jajarannya dibawah bila acuh terhadap temuan kecurangan.

\n\n\n\n

"Kalau ada indikasi kecurangan itu yang harus dilaporkan," tandas lelaki jebolan Universitas Indonesia (UI) tersebut.

\n\n\n\n

Perlu diketahui, saat ini proses rekapitulasi penghitungan baru berlangsung di tingkat kecamatan. Setelah itu formulir C1 akan direkpitulasi secara berjenjang ke tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.

\n\n\n\n\n"